Khamis, 17 November 2011

Jangan menyiksa diri


Allah S.W.T menciptakan dunia seisinya untuk kemudahan manusia itu sendiri, oleh itu hendaklah manusia memanfaatkannya.
Sahabat Anas menceritakan bahwa satu hari Rasulullah S.A.W melihat seorang yang dipapah oleh kedua orang anaknya menunaikan haji dengan berjalan kaki.
Apabila melihat keadan itu maka baginda betanya, "Mengapa dengan orang ini?"
Dua anak itu berkata, "Dia bernazar hendak menunaikan hai dengan berjalan kaki."
Rasulullah berkata, "Sesungguhnya Allah S.W.T tidak memerlukan orang yang menyiksakan dirinya."

Ketika itu juga Rasulullah memerintahkan kepada orang itu agar naik kenderaan untuk menunaikan haji.
Dalam satu peristiwa lain, seseorang menziarahi tuan gurunya yang sudah lama berpisah, dia berjalan kaki beberapa batu ke rumah gurunya dengan maksud untuk mendapat pahala yang lebih. Setiba di rumah gurunya itu, tuan guru itu bertanya, "Kamu datang dengan apa?"
Anak murid itu berkata, "Saya berjalan kaki."
Apabila tuan guru itu mendengar jawapan anak muridnya itu dia berkata :

"Dia telah menciptakan kuda, baghal dan keldai agar kamu mengenderainya."

Hadis diriwayatkan oleh al-lmam Muslim dengan lafaz ini.
Daripada Abu Hurairah r.a. daripada Nabi SAW, Baginda telah bersabda:
Barangsiapa yang melepaskan seorang mukmin daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan
dunia, nescaya Allah akan melepaskannya daripada satu kesusahan daripada kesusahan-kesusahan
Qiamat. Barangsiapa yang mempermudahkan bagi orang susah, nescaya Allah akan mempermudahkan
baginya di dunia dan di akhirat. Barangsiapa yang menutup ke'aiban seorang muslim, nescaya Allah
akan menutup ke'aibannya di dunia dan akhirat. Allah sentiasa bersedia menolong hambaNya selagi
mana dia suka menolong saudaranya. Barangsiapa yang melalui suatu jalan untuk menuntut ilmu,
nescaya Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan menuju ke syurga. Sesuatu kaum tidak
berkumpul di salah sebuah rumah-rumah Allah (iaitu masjid) sambil mereka membaca Kitab Allah dan
mengkajinya sesama mereka melainkan suasana ketenangan akan turun ke atas mereka, rahmat akan
melitupi mereka dan mereka akan di kelilingi oleh para malaikat dan Allah akan menyebut (perihal)
mereka kepada orang-orang yang berada di sisiNya. Barangsiapa yang terlambat amalannya, nescaya
nasab keturunannya tidak mampu mempercepatkannya.
 
 
Pengajaran hadis:
 
(1) lslam adalah agama tolong menolong, bantu membantu dan saling memperkuat antara satu sama
lain. Faktor inilah merupakan teras kekuatan umat lslam dan rahsia besar kegemilangan tamadun lslam
yang silam.
(2) lslam menggalakkan umatnya agar selalu melepaskan saudaranya yang dalam kesempitan dunia,
yang berada dalam kesusahan hidup dan melindunginya serta memelihara ke'aibannya daripada
disebarluaskan di kalangan manusia. Semua perbuatan tersebut dijanjikan Allah balasan yang setara
dan setimpal dengan perbuatannya.
(3) Allah akan sentiasa menolong hamba-hambaNya selagimana mereka suka tolong menolong sesama
mereka.
(4) llmu adalah cahaya menuju ke syurga. Barangsiapa yang menuntut ilmu, dengan niat ikhlas, Allah
menjanjikan baginya kemudahan menuju jalan ke syurga.
(5) Berkumpul dan mengkaji al-Qur'an dan ilmu di masjid adalah antara amalan yang amat diberkati
Allah. Para malaikat turun mengelingi mereka, ketenangan dan rahmat menyelubungi mereka. Mereka
mendapat penghormatan agung dari Allah SWT apabila Dia menyebut nama mereka kepada para
penghuni langit.
(6) Sesungguhnya manusia dimuliakan dan memasuki syurga dengan amalannya dan rahmat Allah,
bukannya dengan keturunan. Barangsiapa yang amalannya kurang dan atau amalan jahatnya
menyusahkannya di akhirat nanti, nasab keturunan kebangsawanannya tidak mampu sama sekali
memberi syafa'at kepadanya. Secara tidak langsung hadis ini menggesa umat lslam agar berbekal
dengan amalan soleh untuk menghadapi hari akhirat nanti...

China Miliki 40,000 Masjid

China Miliki 40 Ribu Masjid
Rabu, 16 November 2011 
Hidayatullah.com—China dikenal sebagai negeri komunis. Namun siapa sangka, di tempat ini perkembangan umat Islam di China terus melaju. Buktinya, di negeri itu sudah ada 40.000 masjid pada tahun 2010. Lebih banyak daripada jumlah setahun sebelumnya yang mencapai 35.000 masjid. Di China, kaum Muslimin berjumlah 23 juta orang.

"Kami perkirakan ada lebih 40.000 masjid di China," kata Wakil Ketua Asosiasi Islam China, Guo Chengzhen, yang didampingi Mustafa Yang Zhibo, wakil ketua asosiasi itu, saat menerima kunjungan para wartawan Indonesia dan Malaysia, di Beijing, dikutip Antara.

Data statistik terbaru masih dalam proses tapi tahun 2009 saja sebanyak 35.000 masjid telah dibangun, katanya.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi, terutama di propinsi yang mayoritas muslim seperti di Xinjiang dan Ningxia, serta provinsi yang ada penduduk Muslimnya, jumlah masjid di China terus bertambah.

"Pembangunan masjid dibiayai oleh masyarakat tapi pemerintahan komunis China memberikan subsidi atau bantuan dana," kata Guo.

"Pemerintah China mulai meningkatkan pembangunan ekonomi di propinsi bagian barat negara itu, tempat mayoritas penduduk muslim tinggal. Mereka merasa iri dengan propinsi di timur yang mengalami pembangunan dan pertumbuhan pesat," tambah Mustafa.

Selain itu, pemerintahan komunis China, juga mendorong warga muslim yang tinggal di bagian barat untuk pindah ke provinsi-provinsi yang pembangunanya pesat di bagian timur.
"Berbagai kemudahan untuk bekerja atau membuka usaha dan restoran diberikan," ujar Mustafa.

Sebagai contoh, di Provinsi Shenzen, bagian timur China, ada 6.000-7.000 muslim. Di Kota Yiwu, Provinsi Zhe Jiang, juga sudah ada masjid yang besar.

Jumlah masjid itu dan 45.000 imam di China dapat memenuhi kebutuhan ibadah kaum Muslim di China.

Walaupun di bawah pemerintahan Partai Komunis China, namun kehidupan beragama Islam di propinsi yang etnis mayoritasnya Muslim dapat berkembang baik.

Di provinsi Ningxia dengan populasi Muslim 2,25 juta dari total penduduk 6,3 juta, terdapat sekitar 3.700 masjid dan sekolah agama Islam.

Bahkan di Kashgar, salah satu kota di provinsi Xinjiang, nama toko, perkantoran, jalan dan penunjuk jalan menggunakan tiga bahasa sekaligus yakni bahasa Uyghur yang menggunakan bahasa Arab, bahasa Mandarin, dan bahasa Inggris.*
Rep: Panji Islam
Red: Cholis Akbar-SUMBER;http://www.hidayatullah.com

Alam Kubur


Alam Kubur

Setelah segala urusan dunia selesai, mayat akan dikebumikankan dan setelah setelah selesai dikebumikan maka rohnya akan dikembalikan ke jasadnya untuk MENJAWAB SOALAN dari malaikat.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Salam ra, sebelum malaikat Munkar dan Nakir masuk, ada seorang malaikat lain masuk dahulu yang mukanya bersinar bagai matahari, namanya Roman. Dia masuk kepada mayat dan berkata:
"Tulislah apa yang kamu perbuat dari kebaikan dan keburukan semasa hidup di dunia dahulu."
Mayat menjawab:
"Dengan apa aku menulis? Mana penaku, mana dakwatku dan kertasku?"
Sahut malaikat Roman:
"LUDAHmu sebagai DAKWAT, JARImu sebagai PENA."
Mayat bertanya:
"Di atas apa aku menulis?"
Sabda Rasulullah saw:
"Maka malaikat itu memotong tali kapan dan dicarikkan kain kapan dan diberikan kepada mayat dan katanya: inilah bukumu dan tulislah sekarang"
Maka MAYAT itu MENULIS apa yang telah dilakukan semasa hidupnya dengan KEBAIKAN. Maka bila sampai pula untuk menulis kejahatan, mayat itu merasa malu untuk menulisnya. Kata malaikat:
"Wahai orang salah, sekarang ENGKAU merasa MALU untuk MENULIS KESALAHAN yang kamu lakukan dahulu. Kenapa kamu tidak malu terhadap Tuhan yang menciptakan akan kamu waktu kamu melakukan kesalahan dahulu, hingga kamu merasa malu kepada aku?"
Maka malaikat itu mengangkat tongkat hendak memukulnya. Lalu berkata si hamba tadi:
"Angkatlah saya dan saya akan menulisnya."
Diapun menulis semua sekali kejahatan hingga habis, lalu malaikat itu memerintahkan supaya dia melipat catitannya itu dan memberinya cop mohor.
Tanya si mayat:
"Dengan apa cop?"
Jawab malaikat:
"Kamu COP dengan KUKUmu itu."
Lalu diberikan cop kuku dan DIKALUNG di lehernya HINGGA ke hari QIAMAT. Firman Allah dalam surah Al-Isra' ayat 13 bermaksud:
"Dan tiap-tiap manusia itu kami telah tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetap kalong) pada lehernya dan kami keluarkan baginya pada hari qiamat sebuah kitab yang dijumpai dalam keadaan terbuka."
Lalu masuklah dua malaikat, Munkar dan Nakir. Jika yang mati ahli maksiat, maka pada hari qiamat diwaktu Allah memerintahkan untuk membaca kitabnya sendiri, maka dia pun membaca sehingga habislah kebaikan yang dilakukan. Tetapi bila sampai kepada keburukan dia pun berhenti. Maka firman Allah:
"Mengapa kamu tidak baca?"
Maka jawab si hamba:
"Aku malu kepada Mu ya Allah."
Firman Tuhan lagi:
"Mengapa kamu tidak malu di dunia dahulu? Mengapa sekarang baru malu?"
Akhirnya hamba tadi merasa sungguh menyesal tetapi sesalan yang tidak berguna lagi. Kemudian datang firman Tuhan lagi dalam surah Al-Haqqah ayat 30 dan 31 bermaksud:
"Peganglah dia dan belenggulah dia, belenggu tangan ke lehernya. Kemudian masukkan dia ke dalam api neraka yang bernyala-nyala"

Jibril Dan Mikail Menangis


KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS



Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.
Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.
Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.
Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.
Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.
Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."
Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."
Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."
Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."

Berpoligami

POLIGAMI MENURUT CARA RASULLULLAH S.A.W.
Kisah-kisah rumahtangga, sebut-sebut pasal POLIGAMI, bincang-bincang suami lebih muda dari isteri dan pelbagai cerita  serta tauladan yang dapat diambil marilah kita bersama-sama tauladani kisah ROMANTIK RASULULLAH SAW bersama isterinya. Rasulullah s.a.w adalah contoh yang terbaik seorang suami yang mengamalkan sistem Poligami. Baginda s.a.w. romantik kepada kesemua  isterinya. Disebutkan satu kisah pada suatu hari isteri-isteri Baginda s.a.w. berkumpul dihadapan Baginda s.a.w. lalu bertanya "Siapakah diantara mereka (isteri-isteri) yang paling disayangi". Rasulullah s.a.w hanya tersenyum lalu berkata, "Saya akan beritahu kamu kemudian." Selepas daripada pertemuan itu, Rasulullah s.a.w. telah memberikan setiap seorang daripada isteri-isteri Baginda s.a.w. sebentuk cincin. Baginda s.a.w. berpesan  supaya tidak memberitahu kepada isteri -isteri yang lain. Lalu suatu hari mereka berkumpul lagi dan bertanyakan soalan yang sama. Rasulullah s.a.w., lalu menjawab "Orang yang paling aku sayangi ialah yang kuberikan cincin kepadanya". Isteri-isteri Baginda s.a.w. tersenyum puas kerana  menyangka hanya diri mereka sahaja yang mendapat cincin dan merasakan bahawa  diri mereka tidak terasing. 
Tidak ketinggalan amalan-amalan lain yang boleh dilakukan untuk mendapat  suasana romantik ini Rasulullah s.a.w. ada bersabda yang bermaksud: "Apabila pasangan suami isteri berpegangan tangan, dosa-dosa akan  keluar melalui celah-celah jari mereka".Rasulullah s.a.w. selalu berpegangan tangan dengan Aisyah ketika di dalam rumah. Baginda s.a.w. acap kali memotong kuku isterinya, mandi junub bersama, dan mengajak salah seorang dari isteri Baginda s.a.w. pergi musafir (mengikut undian) untuk menambahkan lagi kasih sayang di antara mereka. Inilah serba sedikit kisah romantik Rasulullah s.a.w. agar dapat kita tauladani dan praktikkan dalam kehidupan berumahtangga. 
Pada suami-suami yang budiman selepas ini peganglah tangan isteri anda setiap waktu, setiap masa dan setiap saat begitu juga pada isteri -isteri solehah peganglah tangan suami anda bagi menghapuskan segala dosa-dosa.
SUAMI YANG DAYUS
Semakin memuncaknya kemajuan dunia, semakin meningkatlah jumlah manusia yang terlibat dalam kancah kemaksiatan. Rata-rata manusia hari ini berlumba-lumba mengejar  kemewahan materialistik, pangkat dan nama. Bagi mereka itulah tiket kebahagiaan dan kepuasan hidup. Tidak peliklah bila si isteri sama-sama berganding bahu dengan suami di luar rumah. Secara automitik melibatkan diri dengan dunia sosial yang terpaksa  lincah ke sana ke mari.Ada setengah suami yang bangga bila isterinya aktif berkecimpung di dalam berbagai pertubuhan luar, alasannya untuk menambahkan amal jariah. Apa yang sedih, perlaksanaannya berlawanan dengan syariat dan bercampur aduk pergaulan antara lelaki dan perempuan yang bukan muhram.
Kadang-kadang, untuk menenangkan fikiran dan menyihatkan badan, mereka sanggup meluangkan masa keluar bermain tennis atau berjogging suami isteri. Bertukar-tukar pasangan merupakan suatu perkara yang lumrah bagi mereka. Isteri si A dengan suami si B, suami si B dengan isteri si A dalam satu gelanggang. Hinanya mereka ini kerana langsung tidak ada perasaan cemburu, lebih menyedihkan lagi bila aurat terdedah sesama sendiri. Ada juga suami yang bangga bila isterinya dapat berkenalan atau berdamping rapat dengan orang-orang ternama.
Sayang seribu kali sayang. Dayuslah seorang suami yang bersifat begini. Kemanakah dicampakkan sifat "gentleman" yang Allah s.w.t. kurniakan itu? Isteri bukannya barang dagangan yang boleh diperagakan ke sana sini. Sekiranya pasangan suami isteri itu hadir di dalam sesuatu majlis kemudian dibiarkan isterinya bergaul bebas dengan lelaki lain, tunggulah! Ancaman dan balasan dari Allah s.w.t amat pedih sekali. Adalah mereka itu di dalam laknat Allah Taala, Rasul dan malaikat-Nya sehingga dia kembali ke rumah. Sebuah peringatan dari Rasulullah s.a.wbemaksud:
"Barangsiapa memenuhi akan matanya dengan memandang yang haram nescaya memenuhi Allah Taala akan matanya itu daripada bara api neraka."
Sebenarnya seorang isteri itu tidak ada masa hendak berhibur hati mencari ketenangan dengan mengadakan persatuan itu dan ini yang belum tentu terjamin berlandaskan Al-Quran dan sunnah. Lainlah, isteri pergi ke majlis kuliah-kuliah fardhu ain, majlis tahlil atau hal-hal bersangkutan dengan rumahtangga di mana boleh menambahkan keimanan dan kecintaan kita terhadap Allah s.w.t, Rasul dan keluarga. Berazam mendidik anak-anak supaya menjadi soleh dan solehah. 
Rasulullah s.a.w. berbangga dengan umat wanitanya yang taat kepada suami mereka. Allah s.w.tsuka kepada tiga perkara iaitu:
1. Mata yang menangis kerana Allah s.w.t.. 
2. Orang yang berjaga malam kerana berjihad kepada Allah s.w.t.
3. Isteri-isteri yang solehah.

Rasulullah s.a.w. bersabda di dalam hadis yang bermaksud:
"Telah meminta ampun bagi segala perempuan yang mengikut perintah suaminya oleh segala burung yang terbang di udara dan ikan di air dan segala malaikat yang di langit dan matahari dan bulan selama perempuan itu di dalam keredhaan suami."
Dapatlah kita fahami bahawa sekelian makhluk di dunia ini sentiasa bertasbih dan berdoa supaya isteri-isteri yang mentaati suami itu menjadi wanita yang solehah bakal penghuni syurga-syurga. Imam Ghazali r.a ada berkata:
"Apabila keluar segala perempuan maka sayugia dia memejamkan matanya dari melihat akan sekelian lelaki ajnabi."
Maksud memejamkan mata di sini ialah menundukkan pandangan dari melihat lelaki yang bukan muhram. Bukannya meliarkan mata memandang ke sana sini biarpun telah memakai purdah. Tanpa disedari kita telah mengenali mereka, serba sedikit apa yang tidak kena  pada mereka juga diketahui contohnya, "Mulut si fulan ini lebarlah, badan si fulan ni gemuklah, hidungnya pesetlah dan macam-macam lagi," tanpa disedari kita telah mengumpat mereka.
Bagi suami hendaklah pastikan supaya anak isterinya terhindar dari perangai di atas. Zina mata boleh membawa kepada zina hati. Berdosa besarlah jika suami membiarkan ahli keluarganya bersikap demikian. Allah s.w.t akan mengharamkan mereka dari mencium bau syurga.
 
Telah diceritakan oleh perawi hadis, Imam Ahmad dan Nasai dan hakim daripada Ibnu Umar, "Ada tiga orang yang telah Allah s.w.t haramkan dari memasuki syurga iaitu:

1. Orang yang mengekali minum arak. 
Ada diceritakan, bagi umat Islam jika ia meminum walau seteguk sekalipun arak tersebut, maka akan pecah berkecailah kalimah tauhid yang tertulis di dahinya. Zahirnya memanglah kita tidak nampak, tapi itulah keistimewaan yang Allah s.w.t. berikan kepada umat Islam.
Sebuah kalimah tauhid yang meng-Esakan-Nya. Sebuah tempat yang mulia, tempat kita sujud syukur ke hadrat Ilahi demi membuktikan bahawa kita ini insan yang serba lemah dan dhaif.

2. Orang yang menderhakai ibu bapa 
Ada diceritakan juga, pada malam Lailatul Qadar terdapat empat perkara yang boleh menyebabkan terhijabnya doa seseorang di malam tersebut bila ada padanya:
A- Orang yang derhaka dengan ibu bapanya.
B- Orang yang meminum arak
C- Dua orang yang tidak bertegur sapa antara satu sama lain selama 3 hari.
D- Orang yang memutuskan silaturahim

Cuba kita kaji dan teliti ke empat-empat perkara di atas, jika ada salah satu yang berkait dengan diri kita maka berusahalah untuk terus memperbaiki diri. Mungkin tiga perkara itu dapat kita atasi tapi bagaimana pula pertautan hati dengan ibu bapa kita selama ini? Tidak ada gunanya kita bertungkus lumus mengerjakan amal ibadah yang lain yang dirasakan sewajarnya mendapat balasan dari Allah s.w.t, sedangkan hati ibu bapa kita dilukai. Kita biarkan hidup mereka melata tidak berhaluan atau kita menjadi tuan kepada mereka.
Terhijabnya segala doa dan amal kebajikan kita selagi kita menderhakai mereka. Tidak hairanlah kita menjadi seorang yang keras hati, angkuh dan ego dengan apa yang kita perolehi. Jangan bangga dapat menawan hati-hati manusia lain dengan apa yang kita lakukan atau apa yang kita perkatakan tapi kita perbudak-budakkan emak ayah kita. Selagi perintahnya tidak bercanggah dengan syariat, kita kenalah taat dan berlemah-lembut serta berhikmah dalam mengatur sesuatu tindakan jika ada yang tidak kena pada hati mereka. Yakinlah bila kita berakhlak dengan mereka segala apa yang kita laksanakan semuanya mendapat rahmat dan bantuan Allah s.w.t.. Anak yang soleh itu ialah yang sentiasa mendoakan kesejahteraan ayah bondanya. 
3. Suami yang dayus.
Membiarkan ahli keluarganya melakukan zina. Setengah ulama menyifatkan makna dayus itu, "Suami yang membiarkan isterinya dengan lelaki lain."
Setengahnya pula menyifatkan begini:
"Orang yang membeli jariah (hamba) yang pandai menyanyi untuk menghiburkan orang lain."
Maka tersuratlah di depan pintu syurga yang bermaksud:
"Engkau hai syurga haramlah atas segala lelaki yang dayus."
Tersebut di dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w yang membawa maksud:
"Barangsiapa berbuat zina dengan perempuan yang ada suaminya nescaya adalah dosanya di atas lelaki dan perempuan di dalam kubur itu sangat azab."
Maka apabila datangnya hari kiamat nescaya menghukum Allah s.w.t akan si suami terlebih dahulu dalam segala hal kebajikan berbanding lelaki yang kemudian itu. Bermula hukum yang demikian itu apabila zina isterinya itu dengan tidak tahunya. Maka jika mengetahuinya dan dia berdiam diri nescaya Allah s.w.t mengharamkannya dengan tersurat di atas pintu syurga, yang bermaksud:
"Engkau haram yakni masuk atas segala orang yang mengatahui akan kejahatan zina pada ahlinya dan dia diam serta tiada rasa cemburu."
Akhir kata, wahai para suami, jagailah ahli keluargamu supaya sejahtera selalu di dalam iman dan didikan Islam yang sejati sebab orang yang pertama akan dipersoalkan di akhirat kelak ialah suami yang menjadi teraju di dalam rumahtangga. Wahai isteri-isteri yang budiman, bantulah perjuangan suamimu di dalam menegakkan amal makruf nahi mungkar.

Sabar dan Mengeluh


ANTARA SABAR DAN MENGELUH



Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."

Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."

Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
" Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."

Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,:
" Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah.

Bermimpi bertemu Rasulullah


Mendapat Hidayah setelah bermimpi bertemu Rasulullah s.a.w.


NAMA SAYA ISELYUS UDA; ISTRI SAYA MARIA JUANA. LIMA BELAS TAHUN SAYA MENJADI PENGINJIL DIKALIMANTAN TENGAH SAMPAI AKHIRNYA SAYA BERTEMU DENGAN SEORANG LAKI-LAKI DALAM MIMPI.BENARKAH IA RASUL YANG TERPUJI ?
Tidak pernah terbayang saya akan bisa menginjakkan kaki dinegeri yang dirindukan Umat Islam itu. Bahkan tak pernah terpikir saya akan memeluk agama yang tadinya saya benci itu. Sebab, sejak kecil saya dan istri saya biasa hidup dilingkungan adat yang sama sekali bertentangan dengan ajaran Islam.
Memang, didalam masyarakat Dayak terdapat beberapa anak suku, yaitu Kenyah, Iban, Kayan, Bahau dan sejumlah kelompok kecil yang tersebar hampir diseluruh Kalimantan termasuk Sabah dan Serawak diwilayah Malaysia Timur. Namun akar budaya dan kepercayaan kami snyaris tidak berbeda.
Dulu suku Dayak dikenal sebagai pengayau tengkorak manusia. Cerita itu bukan dongeng semata. Memburu kepala musuh, baik sesama suku Dayak maupun suku lain, merupakan pilar utama budaya dan kepercayaan kami lantaran kepala yang baru dipenggal sangat penting bagi terciptanya kesejahteraan seisi kampung, sementara tengkorak lama makin luntur kekuatan magisnya. Untuk itu dibutuhkan perburuan terus menerus yang menyebabkan sering terjadinya peperangan, baik antar suku ataupun dengan masyarakat luar.

JASA PENGINJIL
Sebetulnya agama Islam sudah tersiar dari Tanah Jawa sejak abad ke-15, terutama di Kutai dalam wilayah kerajaan Hindu Mulawarman yang kini termasuk Provinsi Kalimantan Timur. Namun masyarakat Dayak tidak tertarik untuk menganut agama Islam karena kami dilarang berternak babi atau berburu celeng dan memakan dagingnya. Islam juga tidak membolehkan umatnya memelihara anjing. Padahal, babi dan anjing sudah menyatu dengan kehidupan kami dan tidak mungkin terpisahkan dari upacara adat dan ritus-ritus nenek moyang. Tak seorang pun penganjur Islam yang pernah memberi tahu bahwa ada keringanan-keringanan yang tidak terlalu keras menajiskan anjing dan babi, serta tidak terlalu memaksa seseorang yang baru membaca syahadat agar segera dikhitan. Seakan-akan keringanan itu sengaja disembunyikan. Yang kami ketahui, kalau memeluk agama Islam kami harus berpisah dari adat-istiadat dan kebiasaan lama. Sedikit saja menyimpang dan tetap melaksanakan tradisi para orang tua, kabarnya kami akan dituduh musryik dan wajib masuk neraka (?!? - pen). Bukankah itu sungguh menyakitkan dan mengerikan ?
Berbeda dengak sikap para penginjil, baik dari kalangan agama Katolik maupun Protestan. Sesudah Perang Dunia berakhir mereka datang berduyun-duyun membawa hadiah, ilmu dan pengetahuan baru yang dapat mengubah cara hidup kami tanpa mengharu biru adat istiadat dan upacara ritual nenek moyang. kekawasan-kawasan terpencil. Perang antar suku tidak pernah terjadi lagi berkat jerih payah mereka. Kebiasaan mengayau kepala manusia sudah lama kami tinggalkan, juga agama asli. Dan hal itu terjadi tanpa memunahkan upacara adat yang oleh gereja tidak dilarang untuk dilakukan.
Sungguh mereka banyak berbuat untuk suku dayak, termasuk saya dan seluruh keluarga saya, yang sebagai pengikut Yesus dan Bunda Maria, segala kebutuhan hidup kami selalu dipenuhi. Oleh karena itu, untuk menanggung delapan orang anak dan seorang istri saya tidak pernah mengeluh walaupun selama lima belas tahun saya sepenuhnya hanya mengabdi kepada agama Katolik selaku penginjil. Sudah tak terhitung banyaknya penduduk yang dapat saya ajak masuk gereja. Apalagi sejak saya dianugerahi amanat memimpin umat Katolik didesa Bangkal oleh gereja Sampit. Makin menggebu-gebu semangat saya untuk mengibarkan panji-panji sang juru selamat dan menegakkan palang salib diberbagai penjuru. Saya tanamkan iman Kristiani kepada masyarakat kecamatan Danau Sembuluh tanpa pandang bulu. Malah cita-cita saya tidak saja menasranikan rakyat Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin timur, melainkan seluruh pelosok Provinsi Kalimantan Tengah.

MIMPI YANG MENAKJUBKAN (BERTEMU DENGAN NABI MUHAMMAD SAW)
Tiga tahun saya menerbangkan ayat-ayat Injil dimimbar gereja dan diberbagai persekutuan doa didesa bangkal dan desa-desa lainnya. Kemudian saya dipercayai pula untuk mengumandangkan misi gereja dikecamatan Cempaga sejak tahun 1978. Berkat kegigihan saya, hingga hampir segenap waktu saya tersita oleh kegiatan pelayanan rohani, saya berhasil mengajak umat dan berbagai pihak untuk bersama-sama membangun gereja yang besarnya lumayan, lengkap dengan asramanya.
Dua tahun saya mengucurkan keringat, memeras tenaga dan pikiran demi kejayaan agama Katolik melalui gereja yang saya dirikan itu. Sungguh bangga hati saya, sungguh mantap kaki saya. Namun dibalik kepuasan batin itu ada sesuatu yang terngiang-ngiang jauh didasar sanubari saya. Entah mengapa dan dari mana datangnya tuntutan itu tidak pernah terungkap sama sekali, yaitu tanda tanya yang tak mampu saya menjawabnya meskipun telah saya gali lewat firman-firman suci. Apakah betul yang saya tempuh berasal dari Tuhan ? Tidak kelirukah saya menyerahkan diri bulat-bulat dalam keyakinan itu ?
Kebimbangan tersebut betul-betul sangat menyiksa hidup saya dan senantiasa mengusik ketentraman batin saya. Seolah-olah ada sebuah lubang pada diri saya yang tidak mampu saya tutupi, malah saya rasa makin lama makin dalam dan lebar. " Ya Tuhan, kalau Engkau Maha Kuasa dan Maha Penyayang, tunjukkanlah kebenaran yang sempurna," demikian ratap saya tiap malam tatkala suasana sedang lengang dan kesunyian sedang mencekam sambil saya genggam rosario (kalung salib-pen) erat-erat.
Saya menggapai-gapai bagaikan hampir tenggelam ditengah-tengah samudera kehampaan. Saya berteriak nyaring ditengah gurun kesunyian. Saya merasa ditinggalkan sendirian dalam sebuah lorong gelap dan pengap setelah seberkas cahaya yang tadinya saya jadikan pedoman kian buram dan hampir padam. Saya merindukan sinar terang yang tidak menipu saya dengan bercak-bercak fatamorgana. Saya mendambakan jalan lurus menuju haribaan Tuhan yang Sejati dan Hakiki.
Tiba-tiba, pada suatu malam menjelang akhir Oktober 1980, ketika kesibukan untuk mengabarkan Injil dan menawarkan kerajaan surga tengah mencapai puncaknya, saya didatangi mimpi yang sangat aneh. Seorang lelaki berjenggot rapi mengunjungi saya antara tidur dan jaga. Pundak saya ditepuk dan tangan kanan saya ditariknya, Saya menoleh. Betapa takjub saya melihat sosok manusia yang begitu tampan dalam usia bayanya. Berpakaian serba putih dengan rambut berombak tertutup selembar kain halus yang juga berwarna putih, Ia tampak sangat agung dan anggun. Saya merasa damai oleh sentuhan pandang dan senyumnya.
Dituntunnya saya menjelajahi hamparan tanah yang tandus menuju sebuah gurun pasir yang luas dan gersang. Anehnya, meskipun matahari terik membakar, saya justru terlena oleh kesejukan yang indah dan menawan. Seolah gumpalan awan besar menaungi kami berdua.
Ketika tiba ditempat tujuan, entah dimana saya tidak tahu, ia mempersilahkan saya masuk kesuatu kawasan yang asing dan sakral. Saya lihat ribuan manusia berselimut putih-putih bergerak bak busa ombak mengelilingi sebuah bangunan hitam berbentuk kubus menjulang keatas membelah langit sambil berlari-lari kecil. Diantara mereka ada yang sedang bersujud dengan khusuk, banyak pula yang berebutan mengecup batu hitam kebiruan yang menempel di dinding kubus itu. begitu saya datang, kerumunan manusia tadi menyibakkan diri dan memberikan kesempatan kepada saya untuk memeluk dan mencium batu berkilat itu sepuas hati. Amboi, alangkah harumnya, alangkah tenteramnya.
Setelah itu Ia mengarak saya bersama gemawan ketempat lain yang pemandangannya amat berbeda, tetapi suasanannya sama, penuh keagungan. Saya bertanya, " Bangunan apa yang teduh ini ?" Ia menjawab, " Ini yang dinamakan Masjid Nabawi."
Sebagai penginjil saya pernah mengenal istilah itu, sebab mempelajari agama-agama lain adalah modal untuk membeberkan kebenaran kami dan membongkar kelemahan mereka. Oleh karena itu saya terkejut. mengapa saya dibawa kemari ?
" Gundukan tanah yang ditengah itu untuk apa ?" kembali saya bertanya. " Itu makam Nabi Muhammad," sahutnya.
Mendengar penjelasan itu saya pun makin kaget. Nabi Muhammad adalah pembawa ajaran Islam. Ada hubungan apa dengan saya sampai diajaknya saya berziarah kesini ?
Meski beribu kebingungan menyemak dihati saya dan berbagai tanda tanya merimbun dibenak saya, sekonyong-konyong, tanpa dimintanya saya bersimpuh didepan kuburan yang sederhana itu. Air mata saya menetes. Saya terharu walau pun tidak tahu mengapa bisa terharu. Saya cuma membayangkan betapa mulianya pemimpin kaum Muslimin itu yang pengikutnya ratusan juta orang, tetapi makamnya begitu bersahaja, yang ajarannya ditaati umatnya, namun kematiannya tidak boleh diratapi. Saya terpana sangat lama sehingga tatkala saya sadar kembali, lelaki yang mengantar saya tadi telah menghilang kedalam kuburan itu.
PANGGILAN HATI
Saya ceritakan mimpi saya kepada istri dan anak-anak saya. Mereka terkesima. Istri saya berkaca-kaca; saya tidak mengerti apa sebabnya. Barulah pada malam harinya, ketika kami cuma berdua, ia berkata :
"Saya yakin itu bukan sekadar mimpi. Itu panggilan. Dan kita berdosa kepada Tuhan apabila tidak mau mendatangi panggilan-Nya."
" Maksudmu ?" saya tidak paham akan maksud istri saya.
" Kita tanya kepada orang yang ahli agama Islam. Siapakah lelaki baya yang mengajak Abang itu. Dan bagaimana makna mimpi itu. Kalau memang benar merupakan panggilan Tuhan, berarti kita harus masuk Islam," jawab istri saya tanpa ragu-ragu.
Sayalah yang justru dilanda kebimbangan, terombang-ambing dalam iman Kristiani yang makin goyah. Apalagi tiap kali teringat akan salah satu surah Al-Quran yang pernah saya pelajari bahwa :
" Tuhanmu adalah Allah Yang Maha Tunggal, Yang Tidak Beranak dan Tidak Diperanakkan ..."
Saya ingin lari menghindari dengungan batin itu. Namun keyakinan saya tak cukup kuat untuk menahan deburan ayat-ayat itu.
Untungnya pada tahun 1983 gereja Sampit memindahkan saya ke Medan, tugas saya kedesa Resettlement untuk mengobarkan semangat Injil pada masyarakat setempat. Saya terima tugas itu dengan setengah hati sebab semangat Injil saya sendiri sedang meluntur ketitik paling rawan. Anehnya, saya merasa bahagia menerima keadaan itu, lebih-lebih ucapan istri saya yang tak pernah lenyap dari pendengaran saya.
" Kalau mimpi itu merupakan panggilan Tuhan, kita berdosa jika tidak mendatangi-Nya. Kita harus masuk Islam. "
Akhirnya, pada awal Maret 1990 saya sekeluarga mengunjungi Kantor Urusan Agama Kecamatan Mentawa Baru ketapang, sesudah lebih dulu mendapat penjelasan dari seseorang yang saya percayai memiliki pengetahuan mendalam tentang agama islam. Ia mengatakan bahwa lelaki dalam mimpi saya adalah Nabi Muhammad. Diterangkannya lebih lanjut bahwa tidak semua orang, termasuk kaum Muslimin, bisa memperoleh kehormatan bertemu dengan Nabi dalam mimpi. Dia meyakinkan saya bahwa mimpi itu bukan dusta, bukan kembang tidur, sebab Iblis pun tak sanggup menyerupai Nabi walaupun ia bisa menyamar sebagai Malaikat.
Itulah yang kian memantapkan tekad saya sekeluarga untuk memeluk ajaran Islam. maka dengan bimbingan Mahali, B.A. Kami mengucapkan dua kalimah syahadat disaksikan oleh para pendahulu kami, Arkenus Rembang dan Budiman Rahim, dari Kantor Departemen Agama Sampit. Nama saya, Iselyus Uda, diganti dengan Muhammad Taufik; istri saya menjadi Siti Khadijah. Begitu pula kedelapan anak saya yang memperoleh nama baru yang diambilkan dari Al-Quran.
Sepulang dari upacara persaksian itu dada saya terasa sangat lapang dan dunia makin benderang. Tengah malam saya mengangkat kedua tangan dan menggumam :
" Ya Tuhan, terpujilah nama-Mu telah datang kerajaan-Mu. Syukur kepada-Mu, Ya Allah, untuk anugerah kebenaran ini."

MENEBUS MIMPI
Sejak hari paling bahagia itu saya mulai berangan-angan kapankah pemandangan dalam mimpi saya dulu itu bisa terwujud. Saya merindukan Tanah Suci tempat kelahiran Nabi dan tempat Jenazahnya dimakamkan, yaitu Mekkah dan Madinah. Kecuali dengan Kuasa Allah, rasanya mustahil terlaksana mengingat kemampuan ekonomi saya tidak secerah semasa menjadi penginjil. Akan tetapi saya tidak mengeluh. Memang disegi materi terjadi penurunan, tetapi disegi yang lain kehidupan kami bertambah makmur dan sejahtera.
Kekurangan kami sedikit kami anggap biasa, itulah ujian iman. Sebab ternyata materi bukan segala-galanya. Yang penting, anak-anak dapat melanjutkan pendidikan mereka dan kebutuhan sehari-hari kami tercukupi. Adapun hidup berlebihan bukan tujuan utama. Buat kami sudah puas dengan kaya dihati dan rezeki yang halal.
Saya tidak tahu apakah keikhlasan itu diterima Tuhan, ataukah lantaran sudah tertulis didalam Takdir-Nya bahwa saya sekeluarga harus menjadi Muslim dan Muslimat yang kuat. Peristiwa yang terjadi dua pekan setelah kami masuk Islam membuat saya makin bersyukur kepada Allah, yaitu ketika Kakandepag Kotawaringin Timur, Drs. H. Wahyudi A. ghani, bertamu kerumah saya di No.19 Desa Resettlement. Ia tidak hanya bertandang, tetapi mengantarkan tebusan mimpi.
Ia mengabarkan bahwa Menteri Agama, H. Munawir Syadzali, M.A. menaruh simpati kepada saya dan berkenan memberangkatkan kami suami istri untuk menjalani ibadah Umrah. MasyaAllah, alangkah akbarnya Engaku, alangkah luasnya kasih sayang Engkau. Sungguh saya tidak mampu menggoreskan pena atau menggerakkan lidah guna menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan saya.
Tidak bisa lain yang menggugah hati Menteri Agama, seorang petinggi negara diantara 170 juta lebih bangsa Indonesia, pasti Allah yang Maha Kuasa. Tanpa kehendak-Nya mana mungkin perhatiannya terlintas kepada seorang warga desa terpencil di Kalimantan Tengah ini, padahal kegiatannya selaku menteri tidak kepalang sibuknya.
Saya dan istri langsung melakukan sujud syukur walaupun kepergian kami tertunda beberapa bulan. Sedianya kami akan diberangkatkan pada Juli 1990; namun karena terhalang oleh musibah Mina, terpaksa diundur ke bulan Januari 1991.
Akhirnya kami kesampaian mewujudkan pemandangan dalam mimpi dengan melaksanakan tawaf mengelilingi Ka'bah, menunaikan sai antara Shafa dan Marwah, serta berziarah kemakam Rasulullah Saw. Dikaki Tuhan, ditengah dekapan Tanah Haram ,kami memohon agar diberi kekuatan dan kenikmatan iman dalam Islam. Juga kami meminta supaya Tuhan menunjuk kami untuk menyebarkan janji-janji-Nya.
Agaknya doa kami ditempat-tempat mustajab di Mekkah dan Madinah mulai dikabulkan-Nya. Buktinya, setiba kembali dari Tanah Suci ada seorang hartawan yang tidak ingin disebut namanya, mewakafkan sebidang tanah kepada saya. Luasnya lebih dari cukup untuk mendirikan madrasah dan sarana-sarana pendidikan lainnya.
Saya berniat menghabiskan sisa umur saya untuk membayar dosa-dosa pada masa silam tatkala lima belas tahun lamanya saya bekerja keras memurtadkan umat Islam dan merayu semua orang agar mengikuti keyakinan saya kala itu. Mudah-mudahan saya mampu menerapkan pengetahuan dan pengalaman saya bagi kejayaan agama yang baru saya peluk secara resmi dalam setahun ini (pada saat cerita ini diceritakan pertama kalinya-pen). Semoga ALlah menerima tobat saya dan memudahkan jalan bagi saya, juga istri dan anak-anak saya, untuk mematuhi segala perintah-Nya dan menghindari semua larangan-Nya.
======================== Akhir cerita ==========================
Penutup, dari penulis :
Akhirnya Apa yang bisa kita ambil dari cerita diatas? Semoga saja banyak hal-hal positif yang dapat ditauladani serta dijadikan pelajaran sebagai penguat keimanan kita semua yang setiap harinya selalu dibayangi dengan kehidupan kota yang "sumpek" dan "memuakkan". Mohon maaf atas panjangnya rangkaian tulisan saya diatas, sebenarnya pada mulanya akan saya bagi menjadi dua bagian, namun setelah saya telaah kembali maka takutnya akan mengurangi makna dan "sentuhan" aslinya.
Terakhir, ada baiknya saya kutipkan beberapa ayat Al-Quran dibawah ini :
" Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu "manna" dan "salwa". Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu. Dan tidaklah mereka menganiaya Kami, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. "
(QS. 2:57)
" Dan orang-orang yang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun.Dan didapatinya (ketetapan) Allah di sisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amalnya dengan cukup dan Allah sangat cepat perhitungan Nya. "
(QS. 24:39)
" Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. "
(QS. 65:3)
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Receive all updates via Facebook. Just Click the Like Button Below

Powered By Blogger Widgets


TUHANKU,AKULAH HAMBA YANG BODOH DALAM ILMU PENGETAHUAN KU INI,MAKA BAGAIMANA TAKKAN BODOH LAGI DALAM HAL-HAL YANG AKU MASIH BODOH LAGI DALAM HAL-HAL YANG AKU MASIH BODOH TIDAK MENGETAHUINYA.

air

TUHANKU, AJARKAN AKU DARI ILMU YANG LANGSUNG DAN MASIH TERSEMBUNYI DIDALAM PERBENDAHARAANMU DAN PELIHARALAH AKU DENGAN RAHSIA NAMAMU YANG TERPELIHARA.
TUHANKU, KELUARKANLAH AKU DARI KERENDAHAN DIRIKU(nafsuku)DAN BERSIHKAN AKU DARI KERAGUAN DAN SYIRIK SEBELUM MASUK KE LUBANG KUBURKU,BEBASKAN DIRIKU DARI TAWANAN HAWA NAFSUKU SERTA BERIKAN DAKU KEYAKINAN YANG DAPAT MENGHILANGKAN SEGALA RAGU DAN KESYIRIKKAN.
TUHANKU,BAGAIMANA AKAN DIHARAPKAN SESUATU SELAIN ENGKAU,PADAHAL ENGKAU TIDAK PERNAH MERUBAH KEBIASAAN PERTOLONGAN DAN KEBAIKKANMU DAN BAGAIMANA AKAN DIMINTA SELAIN DARI ENGKAU SEDANGKAN ENGKAU TIDAK PERNAH MERUBAH KEBIASAAN MEMBERI KURNIA.
TUHANKU,HARAPAN KU TIDAK PERNAH PUTUS DARIMU MESKI PUN AKU TELAH BERBUAT DOSA MAKSIAT, DEMIKIAN PULA RASA TAKUT KU PADAMU TIDAK HILANG MESKIPUN AKU TELAH TAAT DAN PATUH PADAMU.
TUHANKU,ENGKAULAH TUHAN YANG TIDAK ADA TUHAN KECUALI ENGKAU.


Hadits shahih, riwayat Abu Dawud no.2118, an-Nasa-I III/104-105, ad-Darimi II/142, Ahmad I/392-393, 432, ‘Abdurrazzaq no. 10449, ath-Thayalisi no. 338, al-Hakim II/182-183, al-Baihaqi VII/146 dari Sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud Radiyallahuanhu. (Lihat Kutaib Khuthbatul Haajah oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani Rahimullah).

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Rasulullah Shallallah alaihi wa sallam, sejelek-jelek perkara adalah yang diada-adakan, setiap yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah itu sesat dan setiap kesesatan tempatnya di Neraka.
Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum.
Jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.
Dunia ini umpama lautan yang luas. Kita adalah kapal yang belayar dilautan telah ramai kapal karam didalamnya..andai muatan kita adalah iman,dan layarnya takwa,nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.
Dari Hatim Al-Asom yang bermaksud:
Empat perkara yang hanya diketahui oleh empat jenis orang akan nilainya iaitu:
1. Nilai masa muda hanya diketahui oleh orang tua-tua.
2. Nilai kedamaian hanya diketahui oleh orang yang pernah ditimpa bencana.
3. Nilai kesihatan hanya diketahui oleh orang-orang sakit.
4. Nilai kehidupan hanya diketahui oleh orang-orang yang telah mati.
http://1.bp.blogspot.com/_vW1GG83Zr1U/SfXxhEwt2cI/AAAAAAAACjc/zNWg4-Bw5U4/s400/qaradawi.jpg
"Menggunakan internet untuk menyampaikan maklumat Islam,menyampaikan suara Islam dan memperlihatkan Islam merupakan satu jihad utama"Petikan Daripada Kitab Fikhul Jihad Karangan Prof.Dr.Sheikh Yusuf Al-Qardhawi
Search in the Quran
Search in the Quran:
in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
www.SearchTruth.com
Search in the Hadith
Search: in
Download Islamic Softwares FREE | Free Code
www.SearchTruth.com
atau,
Search in the Hadith
Search:
in
Download | Free Code
www.SearchTruth.com
10. Widget Pencarian ayat dan hadits Kodenya:
Search in Quran and Hadith

2 Pictures, Images and Photos
KLIK MONITOR UNTUK TV LIVE

 

Powered by BannerFans.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Image by FlamingText.com
Image by FlamingText.com > Apabila manusia memuliakanmu kerana harta dan kuasa, maka janganlah engkau berbangga kerana kemuliaan tadi akan hilang apabila hilang kedua-duanya. Akan tetapi hendaklah hendaklah engkau berbangga sekiranya manusia memuliakan mu kerana agama atau tingkah laku mu yang baik.

عن أبي جعفر عليه السلام قال: الصلاة عمود الدين، مثلها كمثل عمود الفسطاط إذا ثبت العمود ثبتت الاوتاد والاطناب، وإذا مال العمود وانكسر لم يثبت وتد ولا طنب.


Dari Abi Ja’far as berkata:


“Shalat adalah tiang agama, perumpamaannya seperti tiang kemah, bila tiangnya kokoh maka paku dan talinya akan kokoh, dan bila tiangnya miring dan patah maka paku dan talinya pun tidak akan tegak.”

قال النبي صلى الله عليه واله: علم الإسلام الصلاة فمن فرغ لها قلبه وحافظ عليها بحدها ووقتها وسننها فهو مؤمن.

“Bendera Islam adalah shalat, maka barangsiapa memberikan hatinya untuknya dan menjaganya dengan batasan dan waktunya serta sunah-sunnahnya maka ia adalah seorang mukmin (hakiki).”

قال النبي صلى الله عليه واله: موضع الصلاة من الدين كموضع الرأس من الجسد.

Rasulullah saw bersabda:

“Kedudukan shalat dari agama adalah seperti kedudukan kepala dari badan.”